Apa itu Phishing ?

March 6, 2015
Phishing adalah suatu bentuk spesifik dari kejahatan cyber. Kriminal menciptakan replika hampir 100 persen sempurna dari sebuah situs web lembaga keuangan yang dipilih, kemudian mencoba untuk mengelabui pengguna dalam untuk mengungkapkan informasi pribadi mereka – username, password, PIN dll – melalui formulir di website palsu.
Phisher menggunakan berbagai teknik untuk mengelabui pengguna dalam mengakses situs web palsu, seperti mengirim email yang berpura-pura menjadi dari bank.
Email ini sering menggunakan logo yang sah, gaya bisnis yang baik dan sering spoof header email agar terlihat seperti itu datang dari bank yang sah. Secara umum, surat-surat ini menginformasikan penerima bahwa bank telah berubah infrastruktur IT-nya dan meminta semua pelanggan untuk mengkonfirmasi ulang informasi pengguna mereka. Ketika penerima mengklik link dalam email, mereka diarahkan ke website palsu, dimana mereka akan diminta untuk membocorkan informasi pribadi mereka.
Bagaimana saya bisa melindungi diri dari serangan phishing?
Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi komputer Anda dari ancaman cyber saat ini. Mengikuti petunjuk sederhana di bawah ini akan membantu mengurangi resiko serangan.
  1. Berhati-hatilah terhadap setiap pesan email yang meminta informasi pribadi. Ini sangat tidak mungkin bahwa bank Anda akan meminta informasi tersebut melalui email. Jika ragu, hubungi mereka untuk mengecek!
  2. Jangan melengkapi formulir dalam pesan email yang meminta informasi pribadi. Hanya memasukkan informasi tersebut dengan menggunakan situs Web aman. Periksa apakah URL dimulai dengan ‘https://’, ​​bukan hanya ‘http://’. Cari simbol kunci pada sudut kanan bawah dari web browser dan klik dua kali untuk memeriksa keabsahan sertifikat digital. Atau sebagai alternatif, menggunakan telepon untuk melakukan kegiatan bank Anda.
  3. Melaporkan apapun yang mencurigakan kepada bank Anda segera.
  4. Jangan menggunakan link dalam pesan email untuk memuat halaman web. Sebaliknya, ketik URL ke browser web Anda.
  5. Periksa apakah anti-virus blok program situs phishing, atau pertimbangkan untuk menginstal web browser tool bar yang memberitahu Anda terhadap serangan phishing dikenal.
  6. Periksa rekening bank Anda secara teratur (termasuk kartu debet dan kredit, rekening bank, dll), untuk memastikan bahwa transaksi yang terdaftar yang sah.
  7. Pastikan bahwa Anda menggunakan versi terbaru dari browser web Anda

(Source: http://firmanmonks.blogspot.com)


“Sinkronisasi Token” Bisa Bobol Rekening, Bank Mandiri Minta Nasabahnya Waspada

March 6, 2015

Setelah Bank BCA, giliran Bank Mandiri mengimbau nasabahnya untuk waspada terhadap permintaan “Sinkronisasi Token” saat membuka internet banking Mandiri. Sebab, permintaan itu bukan berasal dari Bank Mandiri.

“Nasabah perlu mewaspadai permintaan ‘sinkronisasi token’ saat membuka laman internet banking. Konfirmasi tersebut bukan berasal dari Bank Mandiri,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Lebih lanjut, Bank Mandiri saat ini sedang melakukan penelusuran terkait munculnya semacam kolom permintaan “Sinkronisasi Token PIN Mandiri” saat nasabah membuka internet banking itu.

Di jejaring sosial twitter, pemilik akun @AnInsyaButik berkicau terkait adanya permintaan “Sinkronisasi Token” itu. Bahkan, dia juga mem-post beberapa foto “penampakan” permintaan ilegal tersebut.

Dalam kicauan lainnya, akun @AnInsyaButik menyertakan tautan Facebook yang membahas lebih rinci bagaimana permintaan tersebut muncul. Di salah satu foto yang ia post bahkan memperlihatkan adanya transfer kepada nomer rekening yang tidak ia kenal pasca mengisi “Sinkronisasi Token” itu.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Bank Mandiri pun meminta nasabahnya untuk tidak perlu mengikuti permintaan “Sinkronisasi Token” yang muncul tersebut.

“Jadi jika ada permintaan seperti itu tidak perlu diikuti dan bisa melaporkan ke Mandiri Call 14000,” kata Rohan.

Sebelumnya, permintaan “Sinkronisasi Token” juga ditemukan oleh nasabah Bank BCA. Bahkan, nasabah tersebut harus sampai kehilangan Rp 13.000.000 dari rekeningnya karena mengikuti permintaan tersebut. BCA pun meminta nasabahnya berhati-hati terhadap konfirmasi Token saat membuka internet banking. Sebab, konfirmasi token yang muncul bukan berasal dari BCA.

“Tidak ada konfirmasi token dari BCA, apabila data nasabah diminta. Terutama token diminta berulang-ulang, itu berbahaya,” ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja saat dihubungi.Menurut dia, konfirmasi Token saat membuka internet banking BCA terjadi karena komputer nasabah terkena virus. Hal itu membuat tampilan konfirmasi Token blakan terus muncul dengan tulisan “Sinkronisasi Token KEYBCA”. (Source: Kompas.com – 5 Maret 2015)


BCA Minta Nasabah Waspadai “Sinkronisasi Token” Saat Membuka Internet Banking

March 6, 2015

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meminta nasabahnya berhati-hati terhadap “sinkronisasi token” saat membuka internet banking. Pasalnya, konfirmasi token yang muncul bukan berasal dari BCA.
“Tidak ada ‘konfirmasi token‘ dari BCA. Apabila data nasabah diminta, terutama token diminta berulang-ulang, itu berbahaya,” ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Menurut dia, “konfirmasi token” saat membuka Internet Banking BCA terjadi karena komputer nasabah terkena virus. Hal itu membuat tampilan “konfirmasi token” terus muncul dengan tulisan “Sinkronisasi Token KEYBCA“.
BCA sendiri, kata Jahja, sudah melakukan sosialisasi terhadap temuan tersebut. Pasalnya, data nasabah bisa digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kita juga sudah sosialisasikan agar kalau ada yang aneh, telepon ke Halo BCA 500-888,” kata Jahja.

Tampilan konfirmasi Token terus muncul dengan tulisan Sinkronisasi Token KEYBCA yang beredar di media sosial.

Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Head of Halo BCA Wani Sabu mengatakan bahwa kasus “konfirmasi token” itu memang belum banyak terjadi. Namun, dia meminta nasabah segera melaporkan setiap kejadian terkait “konfirmasi token” itu. “Belum banyak, tetapi harus segera melaporkan kepada Halo BCA,” kata dia.

Senada dengan Jahja, Wani mengatakan bahwa penyebab munculnya “konfirmasi token” itu karena komputer nasabah terkena virus tertentu. Meski begitu, BCA, kata Wani, bisa mendeteksi apabila terjadi transaksi yang mencurigakan. Oleh karena itu, dia meminta nasabah untuk segera melaporkan kejadian tersebut.

Sebelumnya, sebuah informasi beredar di media sosial tentang seorang nasabah BCA yang merasa bahwa rekeningnya dibobol setelah dia berulang kali gagal melakukan transaksi Internet Banking BCA. Saat nasabah tersebut melakukan login, muncul tampilan “sinkronisasi token” dan menyebabkan komputer hang. Setelah restart dan kembali login ke Internet Banking BCA, nasabah mendapati uangnya telah berkurang sebesar Rp 13 juta. (Source: Kompas.Com – 4 Maret 2015)


Phising Internet Banking

March 6, 2015

Belakangan beredar info dari social media bahwa saat membuka internet banking BCA, muncul dialog box/pesan namanya “Sinkronisasi Token”.  Rekan-rekan diminta berhati-hati, karena apabila muncul pesan seperti itu, karena itu bukan berasal dari BCA sendiri, melainkan dari VIRUS yang akan mencuri informasi dari TOKEN BCA yang anda masukkan, untuk melakukan transaksi yang tidak anda ketahui menggunakan rekening anda, seperti mentransfer sejumlah nominal ke rekening tujuan yang tidak anda kenal. Kejadian ini termasuk cyber crime yang bernama pishing.

Apa itu pishing ? Pishing adalah suatu bentuk penipuan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti password dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang terpercaya dalam sebuah pesan komunikasi elektronik, seperti e-mail atau pesan instan ( Yahoo Messenger, Skype, Whatsapp, BBM, Line, dll ), dan social media ( Facebook, Path, Twitter, Instagram, dll )

Contoh lain dari pishing adalah :

Apabila muncul pesan seperti “Sinkronisasi Token” ketika anda sedang menggunakan KLIKBCA melalui internet, anda disarankan agar menutup internet browsernya ( Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome )

Dihimbau agar rekan-rekan berhati-hari dalam membuka link yang diterima melalui e-mail, pesan instan, maupun social media, sebaiknya rekan-rekan bertanya dahulu ke si pengirim mengenai link tersebut, dan apabila si pengirim tidak dikenal, sebaiknya tidak usah dibuka.

Semoga informasi ini dapat membantu rekan-rekan


Corporate Crisis

March 6, 2015

Crisis Corporate is introduced by bankruptcy of giant corporation in the world i.e Enron, WorldCom, Parmalat, Lehman Brother, Arthur Anderson and others you can name it. The other corporations are waiting in line to file bankruptcy if time could wait.

Ethical business rule set by formal regulatory could not stop top management for cheating and stealing public fund placed in banks, future market and capital market. Investment bankers, public accountants, lawyers are top management partners in realizing their objective. All the basic company rule valuation is modified by complicated jargon and calculation to misstate and mark up the real value. All the complicated jargon and calculation are the means to drive all the human race logic into their trap. Their trap is identified that their financial statements and company’s value fly higher from their real cash value. Net income is not the real cash. No wonder that healthy company reflected in their financial statements will file bankruptcy just in eye blink.

The solution of this is to Back To Basic, in real value of cash. Cash is the King. Cash should be the basic valuation of all the Corporation. Of all of this should be accompanied by ethical business reflected in good character of their top managements. No wonder that Buffet will be even richer by using of this philosophy.

What do you think, do you agree with this analysis?


Wildan Retas Situs Presiden SBY Sendirian

January 31, 2013

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan, Wildan Yani Anshari (22), peretas (hacker) situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, http://www.presidensby.info melakukan peretasan terhadap situs itu sendirian. Nama Jemberhacker Team, terang Sutarman, hanyalah nama kelompok yang dibuat sendiri oleh Wildan tanpa ada anggota lain di dalamnya.

“Enggak ada timnya. Disebut ‘Jemberhacker team’ saja, tapi dia bermain sendri,” ujar Sutarman seusai Rapat Pimpinan Polri 2013, di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Rabu (30/1/2013).

Untuk diketahui, http://www.presidensby.info yang menjadi salah satu penyampai informasi dan berita tentang kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada masyarakat sempat diretas oleh kelompok yang menamakan dirinya “Jemberhacker Team” pada 9 Januari 2013. Saat diretas, laman tersebut menampilkan latar belakang hitam dengan tulisan warna hijau di bagian atas “Hacked by MJL007”, sementara di bawahnya tertera sebuah logo dan tulisan “Jemberhacker Team” berwarna putih.

Peretas situs itu yang bernama Wildan akhirnya ditangkap di sebuah warung internet (warnet) daerah Jember, Jawa Timur, Jumat (25/1/2013) lalu. Penangkapan Wildan, kemudian memicu reaksi dari kelompok hacker internasional terkemuka yang menamakan Anonymous. Mereka menyatakan “perang” terhadap Pemerintah Republik Indonesia dengan menumbangkan situs-situs berdomain ‘.go.id’.

Satu-persatu situs-situs pemerintah bertumbangan dan dengan target utama kembali melumpuhkan situs Presiden SBY. Sejak Selasa malam sampai Rabu dini hari, tak kurang dari tujuh domain telah dilumpuhkan dan sebagian di-deface alias diganti tampilan berisi pesan peringatan. Situs-situs yang sudah dilumpuhkan antara lain beberapa sub domain di situs KPPU, BPS, KBRI Tashkent, Kemenkumham, Depsos, dan Kemenparekraf, bahkan Indonesia.go.id.

“Government of Indonesia, you cannot arrest an idea NO ARMY CAN STOP US #Anonymous #OpFreeWildan #FreeAnon,” demikian pernyataan di situs Twitter kelompok hacker tersebut, Selasa (30/1/2013). Kira-kira artinya, “Pemerintah Indonesia, anda tidak dapat membelenggu sebuah pemikiran. Tidak ada pasukan apapun yang dapat menghentikan kami.”

Mengenai Anonymous itu, menurut Sutarman, tidak ada kaitan langsung dengan Wildan. “Itu anonim, bukan temannya (Wildan),” katanya.

Selain situs resmi SBY, Wildan juga meretas situs http://www.polresgununggkidul.com, serta http://www.jatireja.network yang merupakan internet service provider (ISP). Situs presidensby.info, menggunakan ISP jatireja tersebut. Total ada 5320 situs yang telah di-hack pria berusian 22 tahun itu.

(Sumber:Inggried Dwi Wedhaswary, Kompas.Com)

Batavia Air Bangkrut – Indonesian Company Risk Case

January 31, 2013

Di tengah booming bisnis penerbangan dengan pertumbuhan jumlah penumpang yang impresif, PT Metro Batavia selaku operator maskapai Batavia Air, justru bangkrut karena tak mampu membayar hutang senilai USD4.688juta kepada kreditor.  Akibatnya, Batavia dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat, Rabu 30 Januari 2013.

Sejumlah kalanagan mengingatkan bahwa kasus pailit Batavia menjadi sinyal peringatan bagi maskapai lain bahwa tingkat kompetisi di bisnis ini sangat ketat.  Maskapai yang tidak didukung fundamental keuangan yang kuat, manajemen yang solid, dan kurang perhitungan dalam ekspansi bisa tergusur dari persaingan.

Pernyataan pailit terhadap Batavia diputuskan berdasarkan surat Nomor 77/Pailit/2012/PN Niaga Jakarta Pusat.  Menurut pejabat Humas PN Jakarta Pusat Bagus Irawan, gugatan pailit diajukan perusahaan sewa guna pesawat internaional Lease Finance Corporation (ILFC) dari Amerika Serikat.

Bagus Irawan menyatakan, Batavia mengaku tidak bisa membayar utang karena force majeur.  Batavia yang terlanjur mendatangkan Airbus A330 dari ILFC ternyata gagal dalam tender angkutan haji karena tidak memenuhi persyaratan.  Akibatnya, banyak pesawat yang menganggur.  Sebuah perusahaan dinyatakan bangkrut bila kondisi keuangannya tidak sehat, baik karena kerugian atau sebab lain, sehingga tidak mampu membayar utang-utangnya (insolvent).  Akibat kebangkrutan itu, perusahaan dapat dinyatakan pailit oleh pengadilan, baik atas permohonan perusahaan sendiri maupun kreditornya.  Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan, perusahaan dapat dipailitkan apabila tidak mampu melunasi hutang dua atau lebih kreditor yang telah jatuh tempo.

Manajemen Batavia Air menerima putusan pailit tersebut.  Dengan keputusan itu, Manajer Humas Batavia Air Elly Simanjuntak menegaskan, Batavia Air menghentikan seluruh kegiatan operasional terhitung sejak 31 Januari 2013 pukul 00.00 WIB.  Meski demikian, Batavia diberi kesempatan untuk mengajukan kasasi selama periode delapan hari sejak keputusan pailit.  Jika kasasi tidak diajukan, Batavia resmi pailit dan penanganannya diambil alih oleh kurator.

Menurut Elly Simanjuntak, kebangkrutan Batavia berawal dari langkah perusahaan untuk leasing pesawat berbadan lebar Airbus 330 dari ILFC guna angkutan jemaah haji.  Ternyata tiga tahun berturut-turut Batavia Air tidak mendapatkan proyek haji, sehingga terjadi tunggakan-tunggakan pembayaran.  Seluruh hutang Batavia ke ILFC sebesar USD4,688juta telah jatuh tempo pada 13 Desember 2012.  “Adanya informasi negatif dan simpang siur mengenai Batavia Air yang beredar selama beberapa waktu terakhir ini mengakibatkan hilangnya kepercayaan para agen, pelanggan dan partner bisnis Batavia Air,” tutur Elly.

Untuk proses selanjutnya, PN Jakpus telah menunjuk empat kurator, yakni Turman Panggabean, Andra Reinhard Sirait, Permata N Daulay, dan Alba Sukma Hadi.  Para kurator tersebut akan menangani segala urusan dan dampak dari penutupan Batavia Air, termasuk urusan refund atau endorse tiket para penumpang, kargo, pajak, penyelesaian karyawan Batavia, serta mitra terkait seperti biro perjalanan, kreditor, dan lain-lain.

Elly menjelaskan para penumpang yang sudah memiliki tiket Batavia Air dan belum terbang bisa melapor ke kantor perwakilan Batavia Air setempat untuk proses pengembalian uang.  Seluruh karyawan Batavia Air mulai 31 January 2013 diberhentikan secara hormat, kecuali mereka yang ditunjuk sebagai tim pemberesan.  Kewajiban perusahaan kepada karyawan akan mengacu UU Ketenagakerjaan”, tegas Elly.  Nasib 3.400 karyawan Batavia Air kini menunggu arahan dari para kurator yang membantu menangani segala urusan dan dampak dari penutupan perusahaan Batavia Air. Tim kurator yang dipilih oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akan menangani berbagai dampak, termasuk urusan refund atau endorse tiket para penumpang, kargo, pajak/tax, penyelesaian karyawan Batavia Air, mitra terkait seperti para travel agent, kreditor, dan lain-lain.

Batavia Air didirikan pada 2002 oleh keluarga Yudiawan Tansari, pengusaha asal Pontianak dan mengoperasikan 33 pesawat. Batavia Air selama ini melayani 42 rute penerbangan domestik dan internasional di antaranya ke Singapura, Jeddah, Riyadh, Kuching, Dili, Guangzhou, dan Hangzhou.  Batavia menguasai 10% pasar penerbangan domestik.

Cabut Gugatan

Sidang Kepailitan Batavia Air kemarin pagi awalnya hanya berlangsung 10 menit, karena tiba-tiba pihak penggugat menyatakan akan mencabut gugatan pailit, dengan alasan sudah ada proses negosiasi.  Namun, kuasa hubum Batavia Catur Wibowo menolak pencabutan gugatan karena merasa sudah tercemarkan nama baiknya. “Nama baik kami sudah dicemarkan dan sudah hancur, publik sudah tidak percaya kepada kami,” kata Catur.  Bahkan Batavia berniat menggugat balik ILFC.

Bagus Irawan mempertanyakan penolakan Batavia untuk berdamai dengan ILFC. “Ini menjadi tanda tanya juga, berarti Batavia pasrah dan setuju dipailitkan.  Mungkin mereka sudah menghitung secara keuangan sudah kolaps dan tidak mungkin terselamatkan”, uangkapnya.

Rencana Darurat

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti Singayuda Gumay meminta Metro Batavia menyiapkan rencana darurat (contingency plan) terkait penghentian operasi maskapai.  Batavia Air diminta berkoordinasi dengan maskapai penerbangan lain untuk menampung penumpang  Batavia Air.  “Kami sudah minta contingency plan untuk penumpang penerbangan 31 Januari 2013.  Kami sudah memanggil Batavia dan mengajak beberapa airline bekerjasama,” ujar Herry dalam jumpa pers kemarin.

Terkait hal tersebut, PT Mandala Airlines telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan bersedia mengisi beberapa rute eks Batavia, sekaligus siap mengangkut penumpang yang telah memiliki tiket Batavia.  Selain itu, Kemenhub juga meminta bantuan maskapai lain menampung penumpang Batavia Air dengan harga minimum.  “Kalau ada seat untuk rute sama, tolong ditampung dengan harga paling rendah”, katanya .  Batavia Air mulai tanggal 31 juga diminta menempatkan petugasnya di lapangan agar dapat memerikan informasi dan penjelasan kepada calon penumpang.

Herry mengakui, Kemenhub sudah menduga Batavia Air bakal dipailitkan.  Bahkan pihaknya sudah tahu kondisi Batavia ketika hendak dibeli Air Asia pada September 2012.  Air Asia ketika itu hendak membeli Batavia seharga USD80juta.  Namun tiba-tiba Air Asia membatalkan akuisisi setleh melakukan audit, dengan alasan berisiko.

Semenjak itu, Kemenhub terus mengawasi Batavia dan memanggil manajemen dua kali.  Kemenhub juga sudah mengingatkan Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) untuk mengantisipasi soal Batavia.  Sebelum dipailitkan, dari 33 unit pesawat Batavia, sekitar 19 pesawat sudah ditarik oleh lessor, sehingga hanya tersisa 14 pesawat.  Dari 14 pesawat itu hanya sekitar 7 pesawat yang beroperasi dan sudah tua.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Penerbangan Nasional (Inaca) Tengku Burhanuddin prihatin dengan pailitnya Batavia Air.  Dia mengimbau maskapai lebih mengutamakan kepentingan penumpang.  Pemerintah perlu mengaudit keuangan dan opersional secara intensif. “Harus ada early warning system dan tindakan tegas dari pemerintah”, kata Tengku.

Persaingan Ketat

Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, Batavia Air sulit bertahan di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat khususnya di segmen penerbangan murah (LCC) karena gagal melakukan efisiensi.  Maskapai cenderung jor-joran menurunkan tarif, sementara margin keuntungan sudah tipis akibat tekanan harga bahan bakar.

Mantan anggota Komisi VII DPR ini juga menyebut Batavia gagal melakukan terobosan seperti Lion Airlines, dengan menggenjot jumlah penumpang di saat margin keuntungan tipis.  Selain itu, karena Batavia gagal dalam tender penerbangan haji, pesawat yang ada mestinya dialihkan untuk angkutan sektor lain.

Pengamat penerbangan dari Universitas Gajah Mada Arista Atmadjati mengatakan, Batavia Air tumbang lantaran pemegang saham maskapai yang notabene perusahaan keluarga itu kurang profesional. “Kebanyakan manajemen keluarga dan tidak profesional.  Kalau sudah sedikit established mereka mulai ekspansi ke luar bisnis intinya,” ujar dia.

Menurut Arista, tidak sedikit maskapai penerbangan yang jatuh akibat terlalu eskpansif, seperti Staf Air pada tahun 2000 yang tumbang karena membangun hotel di Bali.  Demikian pula, maskapai Indonesia Airlines tahun 2001 ambruk, karena langkah ekspansi mereka yang tidak dibarengi dengan kuatnya basis pelanggan domestik.  “Kasus tumbangnya manajemen keluarga di bisnis penerbangan juga telah menimpa Maskapai Adam Air tahun 2005 dan Bouraq,” ujar dia.

Saat ini, Arista melihat potensi rontoknya maskapai penerbangan nasional.  Dia menyebutkan saat ini ada beberapa maskapai yang kurang kuota penumpang seperti Riau Airlines, Linus Air, dan Royal Pacific.  Beberapa maskapai lain ditengarai juga sedang bleeding.

Analisa Airlines copy

Karena itu, mereka menekankan agar kasus Batavia ini menjadi pelajaran agas maskapai dikelola dengan manajemen yang profesional, kondisi keuangan harus solid, dan jangan terlalu ekspansif.  Herry Bhakti sebelumya juga mengingatkan tingkat kompetisi yang sengit di segmen LCC.  Dari total jumlah penumpang angkutan udara 2011 sebanyak 60 juta orang, 70-80% dikuasai penumpang LCC.  “Namun, peluang bisnis LCC masih sangat besar.  Pada 2013, jumlah penumpang masih tumbuh tinggi”, ujarnya.

Direktur Utama PT Citilink Indonesia Arif Wibowo memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara pada 2015 mencapai 90,6juta orang.  Dari jumlah itu sekitar 80% adalah pasar kelas medium dan LCC.  Pada 2012, jumlah penumpang LCC tercatat sekitar 49,65juta orang atau 75% dari total penumpang angkutan udara sebanyak 66,2juta orang.  Pasar LCC di Indonesia rata-rata tumbuh 18% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pasar penerbanganan nasional sebesari 16,3%.

(Sumber: Investor Daily 31 Januari 2013)


Risk is very dinamics

December 13, 2008

World is changing faster than you think before. Many companies are closed since they can not adapt the faster changes in their business environment than before. Company should be ready at any time to change  adapting the changes of their environment. Time could not wait.

The changes in company’s surrounding business should alert every company if they want to survive. The company business objective could not be easily reached in long term since there are changes that made the journey to their objective should be altered during the journey.

The things that blocking a company not reaching their objective is defined as Risk.  So risk should be managed.  In the world of surplus economy, each company should have management for risk.